DOSEN PEMBIMBING:
SRI NOFRI WIHANDARI S,Pdt,M,Pdt
DISUSUN OLEH:
IZSAL QURLINAS AFANDI
IZSAL QURLINAS AFANDI
D2 TEKNIK ELEKTRONIKA
PENDIDIKAN DILUAR DOMISILI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
FAKULTAS TEKNIK
AKADEMI KOMUNITAS NEGERI
PADANG PARIAMAN
2016
2016
A. RINGKASAN DASAR TEORI
STRUKTUR SELEKSI
Adakalanya sebuah instruksi dikerjakan jika kondisi
tertentu dipenuhi. Misalkan kendaraan Anda tiba di perempatan yang ada traffic light. Jika traffic light sekarang berwarna merah, maka kendaraan Anda harus
berhenti. Langkah ini kita tulis dalam pernyataan berikut:
jika lampu traffic
light berwarna merah, maka berhenti
Pernyataan di
atas dapat ditulis dalam pernyataan-pernyataan (selection-statement), atau disebut juga pernyataan-kondisional,
sebagai berikut:
ifkondisithen
aksi
Dalam bahasa
Indonesia, if berarti “jika” dan then artinya “maka”; kondisi
adalah persyaratan yang dapat bernilai benar atau salah; aksi sesudah kata thenhanya dilaksanakan apabila kondisi
bernilai benar. Sebaliknya, apabila kondisi bernilai salah, maka aksi tidak
dilaksanakan. Perhatikan bahwa kata yang digarisbawahi, if dan then,
merupakan kata kunci (keywords) untuk
struktur seleksi ini.
Dalam kehidupan
sehari-hari, kita sering menuliskan pelaksanaan aksi bila suatu persyaratan
dipenuhi. Misalnya:
dan lain-lain
sebagainya.
Struktur seleksi if-then hanya memberikan satu pilihan
aksi bila kondisi (persyaratan) dipenuhi (bernilai benar), dan tidak memberi
pilihan aksi lain bila kondisi bernilai salah. Bentuk seleksi yang lebih umum
ialah memilih satu dari dua buah aksi bergantung pada nilai kondisinya:
else artinya “kalau
tidak”. Bila kondisi terpenuhi, aksi 1
akan dikerjakan, tetapi kalau tidak (yaitu kondisi salah), aksi 2 yang akan dikerjakan. Misalnya pada peryataan berikut:
Jika lampu A menyala, maka aksi tekan tombol merah
dilakukan, sebalaiknya, aksi tekan tombol biru dilakukan bila lampu A tidak menyala.
Contoh lainnya
adalah menentukan nilai terbesar dari dua buah bilangan bulat, x dan y (andaikan x ≠ y):
Menentukan
apakah bilangan bulat x merupakan bilangan genap atau ganjil:
ifx habis dibagi 2then
tulis “genap”
else
tulis “ganjil”
Apabila pilihan
aksi yang akan dilakukan lebih dari dua buah, maka struktur seleksinya menjadi
lebih rumit, seperti pada contoh berikut (seleksi bersarang atau nested-if):
iflampu traffic light berwarna merahthen
berhenti
else
if
lampu traffic light berwarna kuning then
jalan
hati-hati
else
jalan
terus
Perhatikanlah
bahwa penggunaan indentasi (ruang kosong) membuat algoritma menjadi lebih mudah
dibaca. Tanpa indentasi, algoritma mungkin menjadi sulit dibaca, misalnya jika
algoritma di atas ditulis seperti ini:
iflampu traffic light berwarna merahthen
berhenti
else
if lampu traffic light berwarna kuning then
jalan hati-hati
else
jalan terus
Contoh lain
tentang pentingnya penggunaan indentasi adalah pada seleksi bersarang untuk
menentukan bilangan terbesar dari tiga buah bilangan: x, y, dan z:
ifx > ythen
if x > z then
tulis x sebagai bilangan terbesar
else
tulis z sebagai bilangan terbesar
else
if
y > z then
tulis
y sebagai bilangan terbesar
else
tulis
z sebagai bilangan terbesar
Bayangkan betapa
sulitnya memahami algoritma di atas jika ia ditulis seperti di bawah ini:
ifx > ythen
if x > z then
tulis x sebagai bilangan terbesar
else
tulis z sebagai bilangan terbesar
else
if y > z then
tulis y sebagai bilangan terbesar
else
tulis z sebagai bilangan terbesar
Kelebihan
struktur pemilihan terletak pada kemampuannya yang memungkinkan pemproses
mengikuti jalur aksi yang berbeda berdasarkan kondisi yang ada. Tanpa struktur
pemilihan, kita tidak mungkin menulis algoritma untuk permasalahan praktis yang
demikian kompleks.
Struktur seleksi
menyatakan seleksi langkah yang didasarkan oleh suatu kondisi (pengambilan
keputusan). Berikut ini adalah gambar yang memperlihatkan flowchart struktur seleksi yang melibatkan dua alternatif.
JIKA kondisi benar MAKA
Langkah 1
SEBALIKNYA
Langkah 2
AKHIR-JIKA
Pada struktur di atas, Langkah 1 akan dijalankan
kalau kondisibernilai benar, sedangkan Langkah 2 hanya akan dijalankan kalau kondisibernilai salah.
Bentuk yang lebih
kompleks dalam pengambilan keputusan pada dasarnya dikembangkan melalui
struktur seleksi.
B. LAPORAN PRAKTIKUM
1.
Tulislah algoritma dan program
C untuk:
a.
Algoritma dan program yang
membaca bilangan bulat positif dalam rentang 1 sampai 10, lalu mengkonversinya
ke dalam angka romawi.
b. Kembangkan
algoritma dan program (a) di atas sehingga dapat mengkonversi bilangan bulat
positif sembarang ke dalam angka romawinya.
FLOWCHART
PSEUDOCODE
PROGRAM C
-Running Program
-Running Program
PENGEMBANGAN
-Running Program
C. PRAKTIKUM IV PERTEMUAN 6-Running Program
1. Flowchart
2. Cara Pertama
-untuk penulisan di program c seperti di bawah ini
3. Cara Kedua
-untuk penulisan di program c seperti di bawah ini
Latihan :
1. Buatlah Algoritma Dan Program C Yang Menampilkan Menu Perhitungan Empat Persegi Panjang, Memilih Menu, Dan Melakukan Proses Perhitungan Untuk :
a. Mengkonversi Bilangan Bulat (Sampai 10) Menjadi Bilangan Romawi
b. Mengkonversi Bilangan Bulat (Sampai 3999) Menjadi Bilangan Romawi
Jawaban :
1. Soal Pertama
- Pertama Buka Aplikasi DEV C ++ Yang Sudah Terinstal Di PC Anda. Jika Belum Punya,Anda Bisa Mendownload Nya Disini.
- Jika Sudah,Klik Pada Tab File > New > Project. Seperti Gambar Dibawah Ini.
- Kemudian Akan Keluar Tampilan Seperti Gmbar Dibawah Ini.
- Lalu, Klick Console Application,Dan Lalu Centang Pada Pilihan Yang Bernama C Project. Lalu Edit Nama Project Yang Akan Tersimpan. Dan Tekan OK. Kemudian Simpan Project Tersebut.
- Kemudian, Isi Sourche Code Untuk Membuat Luas Lingkaran Pada Header File main.c Dengan Sourche Code Di Bawah Ini.
//----------------------------------------------------------------------------//
#include <windows.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
//----------------------------------------------------------------------------//
int main(){
int Angka;
printf("Program Convert Bilangan Bulat Ke Bilangan Romawi...\n\n");
printf("Isikan Bilangan Bulat Yang Akan Di Convert : ");
scanf("%d",&Angka);
if(Angka == 1)
printf("\nBilangan Romawi Dari %d Adalah I",Angka);
else
if(Angka == 2)
printf("\nBilangan Romawi Dari %d Adalah II",Angka);
else
if(Angka == 3)
printf("\nBilangan Romawi Dari %d Adalah III",Angka);
else
if(Angka == 4)
printf("\nBilangan Romawi Dari %d Adalah IV",Angka);
else
if(Angka == 5)
printf("\nBilangan Romawi Dari %d Adalah V",Angka);
else
if(Angka == 6)
printf("\nBilangan Romawi Dari %d Adalah VI",Angka);
else
if(Angka == 7)
printf("\nBilangan Romawi Dari %d Adalah VII",Angka);
else
if(Angka == 8)
printf("\nBilangan Romawi Dari %d Adalah VIII",Angka);
else
if(Angka == 9)
printf("\nBilangan Romawi Dari %d Adalah IX",Angka);
else
if(Angka == 10)
printf("\nBilangan Romawi Dari %d Adalah X",Angka);
getch();
}
//----------------------------------------------------------------------------//
- Lalu, Jika Sourche Code Diatas Sudah Di Copy Ke File main.c. Klik Pada Tab Execute > Compile & Run Atau Dengan Jalan Pintas Keyboard Dengan Memencet F11. Dan Simpan File main.c Ke Tempat Folder Yang Ingin Anda Simpan.
- Jika Sudah,Maka Akan Keluar Tampilan Seperti Gambar Di Bawah Ini
2. Soal Kedua
- Pertama Buka Aplikasi DEV C ++ Yang Sudah Terinstal Di PC Anda. Jika Belum Punya,Anda Bisa Mendownload Nya Disini.
- Jika Sudah,Klik Pada Tab File > New > Project. Seperti Gambar Dibawah Ini.
- Kemudian Akan Keluar Tampilan Seperti Gmbar Dibawah Ini.
- Lalu, Klick Console Application,Dan Lalu Centang Pada Pilihan Yang Bernama C Project. Lalu Edit Nama Project Yang Akan Tersimpan. Dan Tekan OK. Kemudian Simpan Project Tersebut.
- Kemudian, Isi Sourche Code Untuk Membuat Luas Lingkaran Pada Header File main.c Dengan Sourche Code Di Bawah Ini.
//----------------------------------------------------------------------------//
#include <windows.h>
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
//----------------------------------------------------------------------------//
char Enter();
//----------------------------------------------------------------------------//
int Angka;
int Rumus(int Angka);
//----------------------------------------------------------------------------//
int main(){
printf("Program Convert Bilangan Bulat Ke Bilangan Romawi\n\n");
printf("Angka(1 s/d 3999) :");
Enter();
scanf("%d", &Angka);
if(Angka<1||Angka>3999)
printf("Angka Harus Dalam Jangkauan Dari 1 s/d 3999");
else{
Rumus(Angka);
}
getch();
return 0;
}
//----------------------------------------------------------------------------//
int Rumus(int Angka){
while(Angka>=1000){
printf("M");
Angka=Angka-1000;
}
if(Angka>=500){
if(Angka>=900){
printf("CM");
Angka=Angka-900;
}else{
printf("D");
Angka=Angka-500;
}
}
while(Angka>=100){
if(Angka>=400){
printf("CD");
Angka=Angka-400;
}
else{
printf("C");
Angka=Angka-100;
}
}
if(Angka>=50){
if(Angka>=90){
printf("XC");
Angka=Angka-90;
}else{
printf("L");
Angka=Angka-50;
}
}
while(Angka>=10){
if(Angka>=40){
printf("XL");
Angka=Angka-40;
}else{
printf("X");
Angka=Angka-10;
}
}
if(Angka>=5){
if(Angka>=9){
printf("IX");
Angka=Angka-9;
}else{
printf("V");
Angka=Angka-5;
}
}
while(Angka>=1){
if(Angka>=4){
printf("IV");
Angka=Angka-4;
}else{
printf("I");
Angka=Angka-1;
}
}
return(Angka);
}
char Enter(){
return(printf("\n"));
}
//----------------------------------------------------------------------------//
- Lalu, Jika Sourche Code Diatas Sudah Di Copy Ke File main.c. Klik Pada Tab Execute > Compile & Run Atau Dengan Jalan Pintas Keyboard Dengan Memencet F11. Dan Simpan File main.c Ke Tempat Folder Yang Ingin Anda Simpan.
- Jika Sudah,Maka Akan Keluar Tampilan Seperti Gambar Di Bawah Ini
D.PENUTUP
Kami benar-benar mendapat banyak
manfaat setelah melakukan percobaan ini, tidak hanya mengerti teori tetapi juga
bisa membuktikannya dengan melakukan percobaan. Seperti kata pepatah “tak ada
gading yang tak retak” begitu pula dengan hasil laporan ini yang tentunya ada
kekurangan. Oleh karena itu kami meminta maaf dan menerima kritik serta saran
yang membangun agar kami dapat membuat laporan lain yang lebih baik.
Sekian dan terimakasih ..
semoga bermanfaat..
No comments:
Post a Comment